Aku mencintaimu hai Petualang
Dalam diam kuikutimu dengan sepatu asing ini
Bukan Christian Louboutin, bukan Charles and Keith dengan heels 12 cm yang sering kugunakan
Kuikuti dirimu dengan sepatu sol tebal ini
Sungguh,aku merasa tidak nyaman memakai ini
Namun aku mencintaimu hai Petualang
Aku mengikutimu, langkah berat yang kurasa, napas yang tersengal – sengal
Dengan membawa tas paling tidak nyaman yang pernah kugunakan
Bukan Bottega Veneta, bukan Prada Canvas Leather Sling Bag kesayanganku,bukan itu
Tapi carrier Eiger 35 L yang membuat nafasku berat,lelah
Sangat tidak nyaman perjalanan ini tanpa parfum,hanya bau matahari yang menyengat
Bukan Moschino Love atau Can Can Paris Hilton favoritku
Tapi aku tetap mengikutimu
Dengan tatapan kagum saat kau buka jalur untuk tim kami
“Pandanglah aku hai Petualang. Sadarkah dirimu aku sendiri? Menjadi seperti kamu? Demi kamu?”, teriak aku dalam hati,menarik perhatianmu
Kamu sabar menunggu saat aku masih mengagumi indah Ranu Kumbolo
“Ayo cepat, kita harus melanjutkan perjalanan ini”, seru dirimu, lantang
Aku lelah, sangat, apalagi ketika salah satu pendaki mengingatkanku tentang medan berat apalagi yang ada di depan mata dan cerita dibalik nama itu
Tanjakan Cinta
Sungguh, aku berharap kau menyebut namaku di tanjakan itu
“Jangan menengok ke belakang hai Petualang, sebut namaku dalam tiap langkahmu,nafas sengalmu”, aku menyemangatimu dalam hati
Dan giliranku, fokus, menyebut namamu berkali – kali
“Jangan dipetik bunganya ya”, kau berkata padaku saat ku terpesona dengan bunga itu
Edelweiss
Aku menurut, diam, dalam hati ku berharap lagi, kau yang akan memberikan bunga itu padaku
Di Puncak Mahameru, aku sungguh mencintaimu Tuhan, sang Maha Pencipta, sang Maha Pencinta, sang Pemberi Nikmat
Aku melihatmu, lagi, dalam sujudku, dalam syukurku
Aku sungguh ingin ada untukmu hai Petualang
Kegagahanmu memimpin tiap langkah perjalanan
Keyakinanmu memberi semangat untuk pendaki yang kelelahan dan ingin menyerah
Kepedulianmu terhadap pendaki yang terluka di Kalimati
Ketegasanmu saat ada yang memetik bunga Edelweiss indah itu
Kemarahanmu saat ada yang tertangkap membuang sampah sembarangan
Perjalanan ini membuat semua merk yang kupakai bernilai nol
Membuatku rendah diri atas kebesaran Tuhan
Membuatku mengerti atas kebersamaan
Aku mencintaimu hai Petualang,sungguh
AC 35, Senen – Ciledug,dengan kerilku,sendiriku
22:11
Farah Soraya, 24 Oktober, 02:45