Membuka tas
Merapikan kunciran
Menengok ke kanan sekilas, tidak tahu apa yang dicari
Bertemu mata, melengos
Duduk anteng, diam
Membuka tas lagi, mengeluarkan earphone dan mendengarkan musik
Kaki yang menghentak sedikit, dipastikan lagu upbeat
Menatap jalan, tersenyum sendiri
Terlihat dari pantulan kaca bus
Merogoh kantung jeans, mengeluarkan selembar uang
Kondektur datang, mulai menagihkan ongkos
Memberikan uang ke kondektur, dan sang kondektur menyerahkan kembalian dengan tersenyum
Silau, menutup kaca bus dengan tirai
Menunduk, mencoba tertidur
Tertidur
*memainkan Blackberry, tidak tahu apa yang dituju, masuk ke aplikasi, otak-atik sedikit, keluar, begitu seterusnya, sampai..*
Terbangun kembali
Melihat jam tangan
“Harmoni, yang Harmoni, menuju Sudirman, Senen,dengan busway, persiapan”, sang kondektur berteriak, untuk kesekian kalinya setelah Kebon Jeruk, Slipi, Tarakan dan yang lainnya.
Merapikan tas dan rambut, bersiap turun,menunggu di depan pintu
Turun, dan tidak bertemu lagi
“Hhhh…”, Rakash menarik nafas panjang, kepalanya dialihkan ke kanan, satujam lebih matanya ke kiri, memperhatikan seksama.
You have my attention
Like you’ve had all the while,
Since that first day when you made my heart smile,
‘Goblok lu Kash, , , bukan ikut turun disini aja terus kenalan’, umpat Rakash ke dirinya sendiri, yang hanya bisa memperhatikan sosok manis duduk di kursi sebelah dan selalu berpapasan seminggu ini.
i like this post, ray 🙂
Terima kasih aya 🙂
Aya belum bales nih emailnya 😦