Di bukit ini, aku merengkuh indahnya
Tenang, begitu dalam hati sebenarnya aku begitu kalut
Meraih kabutnya, merayapi tanahnya yang wangi
Melepas impian yang selalu tertahan dan tergenang dengan air mata dalam doa
Di seberang sana
Aku menatapmu tanpa enggan
Melihat sejenak ke langit biru tanpa cela, lukisanmu
Lalu kembali menatap siluetmu disana, sempurna
Kamu, yang begitu membuatku terdiam
Aku, pemendam rasa paling hebat yang pernah kamu kenal
Bertandang sesekali, tapi tetap merasakan indahmu
Tanpa harus merangkulmu
Merangkul dalam dekap udara dinginmu
Bercumbu dengan tanahmu
Dan kembali, merasakan sejuknya batin yang mengeja kesempurnaanmu
Aku, pemendam rasa paling hebat yang kamu tahu
Yang akan kembali dan menunggu di seberang sini
Tanpa mengharap kamu yang akan maju
Mengulur jarak menjadi dekat