Aku punya sahabat yang sangat membenci cinta
Jari tengahku selalu teracung untuk mereka yang membicarakan hal itu
Dia enggan jatuh cinta
Dan pernah mengacungkan jari tengahku saat kubilang sedang mencintai sesuatu
Aku hanya mencintai sepatu baruku padahal
Beberapa bulan kemudian
Aku bertemu sahabatku
Jari tengah itu sudah bukan persoalan kasar tidak kasar atau sopan tidak sopan
Menjadi terbiasa olehku
Namun saat itu dia berubah, muram
Kusenggol kata cinta dia tidak bergeming
Aku mendiamkannya di hadapanku
Yang menangis tersedu selama beberapa waktu
Lalu aku melihat si jari tengah, ikut membantu jari – jari lainnya
Untuk menutupi wajah sahabatku saat menangis tadi
Sejak saat itu aku tahu
Sesuatu yang kamu sangat benci bisa menjadi sesuatu yang akan menyakiti kamu lebih dalam