Di 10 April lalu, 25 kilogram koper membebani tangan kananku dan beberapa kilogram lagi adalah ransel di punggungku.
7.30 pagi itu, aku menatap terminal 2 F dengan pandangan penuh harap saat turun dari taksi.
Konyol!! Umpatku. Sudah cukuplah orangtua dan sahabat – sahabat tersayang yang melepas kepergianku yang sifatnya sementara walau hanya lewat media perbincangan maya.
Tapi aku masih berharap kamu ada di sana, maka aku menengok ke luar terminal Keberangkatan di terminal dasar untuk kedua kalinya.
Masih kosong..
Maka aku mulai menaikkan seluruh bawaan beratku ke atas, menggunakan lift dan tersadar aku benar – benar harus lekas pergi.
Tapi aku masih menatap ke arah yang sama, ini harus yang terakhir kalinya, janjiku. Lalu aku benar meninggalkan Terminal 2F dan kembali 3 bulan lagi…

If you came and asked me to stay
I won’t
But you would know, lovely spring in April, spring break in May, summer in June, these stories would be fulfilled with you.
I could hardly wait to come back to Indonesia, because I know you would wait.
And always wait
The fact that you were not there has opened my eyes, our relationship is not really what it seems, or.. what I expected
So, do not blame me when I arrive back here, if you asked me not to go back there
I won’t
And our story will be fulfilled separately with another person
And it’s not you